Bandung - Meski kadang terkena sakit demam usai menyewakan payung, namun Muhroji (10) dan Faisal (12) tetap bersemangat menembus hujan mencari tambahan uang untuk membeli buku dan peralatan sekolah mereka.
Dituturkan Muhroji, setiap harinya dia bisa membawa pulang uang hasil menyewakan payung mulai sedikitnya Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.
"Enggak tentu, kalau hari libur paling besar bawa Rp 20 ribu ke rumah, bisa juga cuma bawa Rp 5 ribu kalau lagi sepi," jelasnya.
Muhroji tidak menentukan tarif dalam menyewakan payungnya, dia hanya berharap keikhlasan dari orang-orang yang menyewa payungnya.
"Enggak ditentuin, terserah mau ngasih berapa, seikhlasnya aja saya mah," ujar Muhroji.
Uang hasil menyewakan payung tersebut, dipakai Muhroji untuk menambah bekal sekolah dan membeli buku pelajaran. Jika ada lebih, baru dia pakai untuk membeli mainan yang diidamkannya.
"Uangnya buat beli buku pelajaran, kadang buat bekal sekolah juga. Kalau ada sisa, ditabung buat beli mainan," tuturnya sambil badan menggigil karena diguyur hujan.
Sama seperti Muhroji, Faisal juga mengaku uang hasil menyewakan payungnya dipakai untuk menambah biaya sekolah.
"Buat bantuin mamah aja, biar masih bisa sekolah," ujar Faisal yang mengaku ayahnya hanya pedagang tahu di pasar.
Namun kadang, jika dia ingun membeli sesuatu, dia menggunakan uang itu untuk keperluan pribadinya.
"Kadang kalau lagi pengen makan enak, kaya makan KFC atau beli burger suka ngojek payung dulu," ujarnya.
Meski tetap semangat, Faisal dan Muhroji mengaku tidak ingin terus-terusan menyewakan payung, karena setiap habis hujan-hujanan mereka sering terkena demam.
"Enggak mau, maunya jadi orang kaya, suka sakit kalau ujan-ujanan, pengennya mah maen PS dirumah kaya orang-orang kaya," ujar Faisal yang diamini oleh Muhroji.http://bandung.detik.com/read/2010/02/15/122228/1299672/486/hasil-ojekan-untuk-beli-buku-sekolah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar