Seorang ibu keturunan ”Jawa/Suriname” berumur lebih kurang 63 tahun bernama Soeleika Karso yang sekarang bermukim di Kota De Amelo (Hangelo) Negeri Belanda, bermaksud mencari jejak leluhurnya yang berasal dari daerah/desa (distrik waktu jaman Belanda ) Gending, Salatiga (Jawa Tengah).
Menurut penuturan Ibu Soeleika Karso, pada sekitar tahun 1920, tepatnya tanggal 4 Februari 1920, kakeknya (Embah Kakungnya) bernama Karso waktu itu berumur lebih kurang 26 tahun sebagai petani yang sedang bekerja di sawah sekitar Salatiga ”telah ditinggalkan” oleh neneknya (Embah Putrinya) bernama Soemirah waktu itu berumur 25 tahun dan anak semata wayangnya bernama Anak Karso berumur 6 tahun kala itu.
Anak beranak Ibu Soemirah dan Anak Karso dibawa paksa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Suriname di Amerika Latin/Amerika Selatan yang waktu itu masih merupakan jajahan Belanda lewat Pelabuhan Laut Semarang, untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan gula di sana.
Kepergian Ibu Soemirah dan anak Karso tentu saja tanpa sepengetahuan dan izin dari Bapak Karso, karena mereka ”diculik” oleh agen-agen tenaga kerja saat mereka berdua hendak pergi ke pasar.
Sejak kepergian Ibu Soemirah dan anak semata wayangnya anak Karso ke Suriname, praktis saat itu mereka berdua kehilangan kontak sampai akhir hayatnya di negeri orang dengan Bapak Karso yang masih ”tertinggal” di daerah Salatiga, apalagi waktu itu hubungan surat menyurat dan komunikasi masih sulit dijangkau antara Suriname, Salatiga.
Anak Karso yang tumbuh dewasa, berkeluarga dan menikah dengan gadis sesama keturunan Jawa di Suriname, maka lahirlah kemudian pada tahun 1947 anak perempuan yang ia beri nama Soeleika Karso.
Ibu Soeleika Karso yang setelah berkeluarga serta kematian embah putrinya Ibu Soemirah dan bapaknya anak Karso dan ibunya, kemudian pindah dari Suriname ke Negeri Belanda hingga sekarang. Di masa tuanya, Ibu Soeleika Karso berkeinginan sekali melacak jejak leluhurnya di Salatiga.
Untuk itu kepada para pembaca setia Suara Merdeka yang sekiranya mengetahui keberadaan keturunan Bapak Karso, atau nama-nama yang memakai nama keluarga ”Karso” dari Salatiga mohon dapat menghubunginya, melalui alamat saya yang ada dibawah ini.
Akhirnya, untuk dan atas nama Ibu Soeleika Karso saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pembaca Suara Merdeka yang budiman, yang telah sudi untuk melacak dan memberitahukan keberadaan anak keturunan Bapak Karso.
H. Untung Rustadi Soekono
Kompleks BPP Teknologi, JI. Teknologi IX, No H-8 / B-15,
Meruya Utara-Kembangan
Telp (021)5851592, (021) 92803308)
Jakarta Barat
Menurut penuturan Ibu Soeleika Karso, pada sekitar tahun 1920, tepatnya tanggal 4 Februari 1920, kakeknya (Embah Kakungnya) bernama Karso waktu itu berumur lebih kurang 26 tahun sebagai petani yang sedang bekerja di sawah sekitar Salatiga ”telah ditinggalkan” oleh neneknya (Embah Putrinya) bernama Soemirah waktu itu berumur 25 tahun dan anak semata wayangnya bernama Anak Karso berumur 6 tahun kala itu.
Anak beranak Ibu Soemirah dan Anak Karso dibawa paksa oleh Pemerintah Hindia Belanda ke Suriname di Amerika Latin/Amerika Selatan yang waktu itu masih merupakan jajahan Belanda lewat Pelabuhan Laut Semarang, untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan gula di sana.
Kepergian Ibu Soemirah dan anak Karso tentu saja tanpa sepengetahuan dan izin dari Bapak Karso, karena mereka ”diculik” oleh agen-agen tenaga kerja saat mereka berdua hendak pergi ke pasar.
Sejak kepergian Ibu Soemirah dan anak semata wayangnya anak Karso ke Suriname, praktis saat itu mereka berdua kehilangan kontak sampai akhir hayatnya di negeri orang dengan Bapak Karso yang masih ”tertinggal” di daerah Salatiga, apalagi waktu itu hubungan surat menyurat dan komunikasi masih sulit dijangkau antara Suriname, Salatiga.
Anak Karso yang tumbuh dewasa, berkeluarga dan menikah dengan gadis sesama keturunan Jawa di Suriname, maka lahirlah kemudian pada tahun 1947 anak perempuan yang ia beri nama Soeleika Karso.
Ibu Soeleika Karso yang setelah berkeluarga serta kematian embah putrinya Ibu Soemirah dan bapaknya anak Karso dan ibunya, kemudian pindah dari Suriname ke Negeri Belanda hingga sekarang. Di masa tuanya, Ibu Soeleika Karso berkeinginan sekali melacak jejak leluhurnya di Salatiga.
Untuk itu kepada para pembaca setia Suara Merdeka yang sekiranya mengetahui keberadaan keturunan Bapak Karso, atau nama-nama yang memakai nama keluarga ”Karso” dari Salatiga mohon dapat menghubunginya, melalui alamat saya yang ada dibawah ini.
Akhirnya, untuk dan atas nama Ibu Soeleika Karso saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pembaca Suara Merdeka yang budiman, yang telah sudi untuk melacak dan memberitahukan keberadaan anak keturunan Bapak Karso.
H. Untung Rustadi Soekono
Kompleks BPP Teknologi, JI. Teknologi IX, No H-8 / B-15,
Meruya Utara-Kembangan
Telp (021)5851592, (021) 92803308)
Jakarta Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar