Kamis, 31 Desember 2009

Pekerja Kerah Putih Terpaksa Jadi Sopir

Ed Gullo tidak pernah membayangkan akan menjadi pengantar paket. Gullo (61) mengendarai truk perusahaan pengantar paket FedEx selama liburan akhir tahun ini. Gullo bukanlah seorang mantan sopir truk. Dia dahulu adalah seorang penulis berita lepas di televisi AS, ABC dan CNN. Dia harus menjadi sopir FedEx karena perekonomian yang semakin melemah dan memerlukan uang.

FedEx dan UPS, dua perusahaan pengantaran paket dan dokumen terbesar di dunia, mempekerjakan ribuan pekerja lepas selama masa-masa sibuk liburan akhir tahun ini. Biasanya, mereka mempekerjakan mahasiswa yang usianya masih 20-an tahun. Tetapi tahun ini agak sedikit berbeda. Di tengah tingkat pengangguran yang mencapai 10 persen dan banyak profesional yang mencari pekerjaan, semakin banyak orang yang mencari pekerjaan paruh waktu di UPS dengan mengenakan jas dan dasi, kata juru bicara UPS Norman Black.

Rolf Wick melamar pekerjaan paruh waktu di UPS melalui internet setelah diberhentikan dari posisinya sebagai manajer informasi dan teknologi. Wick (42) biasanya mengatur staf konsultasi dan administrasi. Sekarang dia menjadi kenek, membantu sopir menelusuri status paket, dan berlari dari rumah yang satu ke rumah lain mengantarkan paket.

Gullo mendapat upah sebesar 13 dollar AS per jam di FedEx, jauh lebih kecil dibandingkan dengan gajinya yang sebesar 36 dollar AS sebagai penulis lepas bidang bisnis. Dia merasakan perbedaan mendalam ketika berada di tengah-tengah paket dan ketika menulis program populer seperti ”Berita Bisnis Dunia” dan ”Selamat Pagi Amerika”.

Perbedaan lain adalah kerja fisik. Baik Gullo maupun Wick mengatakan, mereka bekerja hingga 50 jam per minggu untuk menaikkan dan menurunkan paket yang dipenuhi dengan hadiah-hadiah Natal. UPS memperkirakan akan mengirimkan sekitar 22 juta paket kecil pada hari tersibuk tahun ini. FedEx mengirimkan 14,1 juta paket pada 14 Desember, hari puncak pengiriman paket. ”Saya mengatakan, saya tahu sekarang saya memerlukan pencuci mulut, yaitu beberapa aspirin,” ujar Wick. UPS menyatakan mempekerjakan lebih sedikit pekerja lepas tahun ini untuk menurunkan biaya, sekitar 50.000 dari 60.000 tahun lalu. ”Bidang TI mengalami masa sulit dalam perekonomian sekarang ini sehingga saya harus bekerja sebagai pekerja lepas di UPS dan berharap perekonomian akan membaik,” ujar Wick lagi.

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/31/03195162/pekerja.kerah.putih.terpaksa.jadi.sopir..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar