Waria pemilik salon, Lia (35), tewas usai suntik silikon untuk mempercantik diri. Peraih beberapa gelar di kompetisi waria tingkat nasional tersebut diduga telah dua hari meninggal ketika ditemukan Sabtu (22/3) malam. Namun polisi menduga, waria yang jadi tulang punggung keluarga ini meninggal akibat sakit.
Lia ditemukan telah meninggal dunia di ruang depan rumah sekaligus tempat usahanya di Jalan Raya Rajeg, Kampung Putat, Desa Sindangsari, Pasar Kemis, Tangerang. Adalah Diana (31), pelanggan Lia, yang menemukan pemilik Lia Salon itu tewas.
Lia ditemukan telah meninggal dunia di ruang depan rumah sekaligus tempat usahanya di Jalan Raya Rajeg, Kampung Putat, Desa Sindangsari, Pasar Kemis, Tangerang. Adalah Diana (31), pelanggan Lia, yang menemukan pemilik Lia Salon itu tewas.
Menurut Omen, rekan Lia, sekitar 10 hari lalu Lia mengungkapkan keinginannya untuk suntik silikon. Lia merasa hidungnya terlalu besar dan perlu diperkecil serta dibuat lebih mancung agar penampilannya makin sip. Sekitar tiga hari setelah itu, Lia kembali bertemu Omen dan mengatakan dirinya telah menjalani suntik silikon di Jakarta. Namun Lia merahasiakan detail lokasi tempat ia menjalani suntik silikon.
Farius, juga rekan Lia, mengatakan sejak mengaku telah menjalani suntik silikon, Lia jadi sering mengeluh pilek dan sakit kepala. Untuk mengatasinya, Lia selalu minum obat sakit kepala ataupun obat flu.
Menurut polisi, Sabtu sekitar pukul 21.00, Diana yang hendak cuci dan potong rambut tiba di Lia Salon. Diana mengetuk-ngetuk pintu namun tak ada yang membukakan. Saat itu, lampu di ruang depan rumah Lia dalam keadaan menyala. Diana lalu mengintip dan melihat sesosok tubuh yang dibalut kaus putih dan celana jins selutut tergolek di sofa di ruang depan.
Diana lantas meminta tolong warga setempat untuk memeriksa rumah Lia. Warga pun membuka pintu rumah tersebut dan mendapati Lia sudah tak bernyawa. Bahkan, jenazah Lia telah mengeluarkan aroma tak sedap sehingga umur kematiannya diduga sudah dua atau tiga hari.
Yunus (29), tukang becak yang rutin mangkal di dekat Lia Salon, mengatakan mayat Lia ditemukan pada hari kedua salon tersebut tutup. Yunus maupun warga di situ mengaku tidak tahu alasan salon itu tutup dan tidak berusaha mencari tahu mengapa salon tutup sampai Diana meminta tolong karena ada yang mencurigakan di Lia Salon.
Yunus (29), tukang becak yang rutin mangkal di dekat Lia Salon, mengatakan mayat Lia ditemukan pada hari kedua salon tersebut tutup. Yunus maupun warga di situ mengaku tidak tahu alasan salon itu tutup dan tidak berusaha mencari tahu mengapa salon tutup sampai Diana meminta tolong karena ada yang mencurigakan di Lia Salon.
Menurut warga setempat, Lia telah berkali-kali meraih prestasi pada kontes waria tingkat nasional. Sebagai penata rambut, Lia memiliki banyak pelanggan. Oleh karena itu, begitu kabar Lia tewas tersebar, puluhan ibu dan gadis datang ke Lia Salon.
Orangtua Lia, Sukri (63), terkejut ketika mendapat kabar anaknya yang bernama asli Albani meninggal dunia. Lia yang telah 10 tahun membuka salon merupakan tulang punggung keluarga Sukri yang tinggal di Kampung Gunung, Mauk Timur, Kabupaten Tangerang. Sebulan sekali, Lia pulang ke Kampung Gunung untuk memberi uang kepada orangtuanya.
Sabtu malam itu, Sukri menolak jenazah Lia diotopsi dengan alasan agar bisa segera dimakamkan. Polisi kemudian memberi penjelasan sehingga Sukri mengizinkan jenazah Lia diotopsi. Pada Minggu siang, jenazah Lia dimakamkan di dekat rumahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangerang AKP Ade Ari mengatakan bahwa Lia diduga meninggal karena sakit. Mengenai dugaan kematian Lia terkait dengan penyuntikan silikon beberapa hari sebelum kematiannya, Ade mengatakan bahwa polisi belum menerima informasi tentang itu.
http://regional.kompas.com/read/xml/2008/03/24/0544498/waria.tewas.usai.suntik.silikon
Orangtua Lia, Sukri (63), terkejut ketika mendapat kabar anaknya yang bernama asli Albani meninggal dunia. Lia yang telah 10 tahun membuka salon merupakan tulang punggung keluarga Sukri yang tinggal di Kampung Gunung, Mauk Timur, Kabupaten Tangerang. Sebulan sekali, Lia pulang ke Kampung Gunung untuk memberi uang kepada orangtuanya.
Sabtu malam itu, Sukri menolak jenazah Lia diotopsi dengan alasan agar bisa segera dimakamkan. Polisi kemudian memberi penjelasan sehingga Sukri mengizinkan jenazah Lia diotopsi. Pada Minggu siang, jenazah Lia dimakamkan di dekat rumahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangerang AKP Ade Ari mengatakan bahwa Lia diduga meninggal karena sakit. Mengenai dugaan kematian Lia terkait dengan penyuntikan silikon beberapa hari sebelum kematiannya, Ade mengatakan bahwa polisi belum menerima informasi tentang itu.
http://regional.kompas.com/read/xml/2008/03/24/0544498/waria.tewas.usai.suntik.silikon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar