Kecurigaan adanya kecurangan dalam rekrutmen CPNS Kota Kediri kian menguat setelah panitia menolak membeber nilai atau scoring dan rangking yang dilakukan oleh rekanan dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB.Padahal panitia saat ini telah memegang dokumen asli hasil tes CPNS. “Dokumen asli dari ITB itu masih diselidiki polisi. Apakah akan kami sampaikan seluruh hasil tes, biar polisi bekerja dulu,” dalih Kabag Hukum Dwi Cipta.
Perempuan ini adalah pejabat yang ditugasi Wali Kota Kediri, Samsul Ashar mengambil dokumen asli hasil tes di ITB. Langkah ini ditempuh setelah terjadi kekacauan menjelang diumumkan hasil tes pada 12 Desember lalu. Polemik itu bekepanjangan hingga terjadi pembatalan pemberkasan.
Dengan didampingi Kabag Humas Nur Muchyar, Dwi menambahkan bahwa panitia saat ini masih ragu dengan dokumen pertama. Inilah salah satu alasan mengambil dokumen asli dan diserahkan ke polisi. “Dokumen pertama secara administatif diragukan. Otomatis isi dari dokumen itu juga diragukan,” tandasnya.
Sementara itu, pengumuman baru yang kemungkinan akan membatalkan hasil pengumuman pertama hingga Rabu (23/12) gagal disampaikan. Nur Muchyar menjelaskan bahwa panitia masih menunggu rekomendasi hasil penyelidikan polisi.
Nur menyampaikan bahwa wali kota dan panitia saat ini sedang mempercepat proses rekrutmen CPNS. Hanya Kota Kediri yang sampai saat ini proses rekrutmen CPNS-nya tertunda. Padahal sesuai peratusan BKN (Badan Kepegawaian Nasional), pemberkasan CPNS harus tuntas pada 31 Desember 2009. “Wali kota menjamin bahwa pemberkasan akan dituntaskan sebelum 31 Desember. Kita harus bersabar menunggu hasil kepolisian,” sambung Nur.
Polresta menyelidiki kecurangan CPNS setelah mendapat laporan dari wali kota bahwa ditemukan dokumen yang diragukan secara administratif. Nur menyatakan bahwa laporan itu tidak melaporkan person melainkan temuan data yang diragukan secara administratif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar