Bripda ZA, 38, anggota Polres Kediri yang sudah beristri digerebek warga saat berduaan di dalam rumah seorang gadis, IT (21), di Dusun Tawang, Desa Sumberbendo, Kecamapatan Pare, Kabupaten Kediri, Sabtu (9/1) pukul 24.00 WIB. Warga langsung menyeret ramai- ramai anggota dari Satuan Intel Polres Kediri tersebut dari dalam rumah dan diarak menuju rumah salah satu perangkat desa setempat.
ZA diseret dari dapur rumah yang ditempati IT sendirian. Semula, IT yang sudah sekitar enam bulan menjalin hubungan dengan ZA, berusaha menyembunyikan anggota polisi itu.“Sempat dikatakan tak ada siapa-siapa. Ternyata, lelakinya disembunyikan di dapur,” kata Zubaidi, tokoh pemuda yang ikut menggerebek.
Menurut Zubaidi, dini hari itu, sekitar 15 warga memutuskan menggerebek rumah IT. Sebab, sepengetahuan warga, sudah dua malam, ZA bertamu hingga larut malam.“Malam Kamis malah sampai menginap hingga pagi,” kata Ahmad Kholil, tokoh masyarakat yang juga tetangga IT.
Meski demikian, warga tidak berbuat main hakim sendiri. ZA yang tertangkap basah, kemudian diarak sejauh 200 meter menuju rumah kepala dusun setempat.Warga juga meminta kartu identitas ZA. Karena dia tidak membawa, polisi ini diantar perangkat desa ke rumahnya mengambil kartu tanda anggotanya (KTA).
Kekecewaan warga muncul setelah terjadi kesepakatan dengan perangkat desa, tanpa melibatkan warga, ZA diizinkan pulang dengan membuat surat pernyataan, akan bertanggung jawab atas ulahnya dan setiap saat dipanggil aparat desa siap datang.
Sabtu (9/1) pagi, rencananya ZA didatangkan kembali. Tapi, sosok polisi ini tak muncul. Sekitar pukul 09.00 WIB, Kasat P3D (Pusat Pelayanan dan Penegakan Disiplin) Polres Kediri, Iptu Heri Suwono langsung mendatangi desa tersebut. Sempat bersitegang dengan warga karena tak menduga di lokasi ternyata sudah banyak wartawan menunggu.
Heri sempat melarang wartawan mengambil gambar. Wakapolres Kediri, Kompol Arnapi, saat dikonfi rmasi menyatakan bahwa pihaknya telah memproses anggotanya yang dituduh bertindak asusila tersebut.“Akan kami beri tindakan dan sanksi tegas. Dia sudah beristri dan punya satu anak. Ini menyangkut moralitas penegak hukum sebagai pelayan masyarakat. Semua masih kami periksa,” kata Arnapi.
Paman IT, Suto Ismono, meminta ZA bertanggung jawab. “Kasihan, IT sebatang kara di rumah sendirian. Kakak-kakaknya bekerja di Surabaya. Yuni sebenarnya sudah punya pacar tentara. Tapi tugasnya di Papua. Saya mohon semua diselesaikan,” pinta Ismono.IT yang almumni SMA favorit di Pare ini, tinggal sendiran di rumah. Kedua orangtuanya sudah meninggal. Dia bekerja sebagai staf salah satu koperasi simpan pinjam di Pare
http://www.surya.co.id/2010/01/10/apel-hingga-larut-polisi-diarak-warga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar