Hingga saat ini, penataan pejabat di Pemkab Gunungkidul belum ada kejelasan. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) masih terus menggodok rencana penataan sejumlah pejabat sebelum diserahkan dan diumumkan oleh Bupati Suharto. Hanya saja, ketidakjelasan mengenai hasil penataan jabatan telah membuat sejumlah PNS setengah hati dalam menjalankan tugas, karena dihantui adanya pergeseran jabatan. “Kami melihat saat ini para PNS merasa cemas menunggu hasil kebijakan penataan pejabat yang tak kunjung pasti. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab, mereka terlihat setengah hati,” kata Ketua DPRD Gunungkidul Slamet, saat ditemui Harian Jogja, siang kemarin.
Slamet berharap Baperjakat bisa mengejar tengat waktu dalam menyusun kompisisi pejabat, terutama agar kevakuman sejumlah jabatan seperti yang terjadi saat ini tidak berlarut-larut. Hampir selama bulan, menurut Slamet, kinerja PNS di Pemkab Gunungkidul nampak habis terbuang sia-sia karena hanya menunggu kepastian kebijakan penataan pejabat yang tak kunjung ada hasilnya.
Pernyataan yang sama juga i lontarkan Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Ratno Pintoyo yang melihat adanya kelambanan dalam penataan pejabat. Ratno mendesak Baperjakat segera memahami kondisi di luar, khususnya kinerja para PNS yang saat ini memang bekerja kurang maksimal. “Sampai saat ini kami juga tidak mengetahui apa yang menjadi kendala Baperjakat sehingga rencana penataan pejabat sangat lamban layaknya siput,” sentil Ratno.
Pernyataan yang sama juga i lontarkan Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Ratno Pintoyo yang melihat adanya kelambanan dalam penataan pejabat. Ratno mendesak Baperjakat segera memahami kondisi di luar, khususnya kinerja para PNS yang saat ini memang bekerja kurang maksimal. “Sampai saat ini kami juga tidak mengetahui apa yang menjadi kendala Baperjakat sehingga rencana penataan pejabat sangat lamban layaknya siput,” sentil Ratno.
Akibat dari berlarut-larutnya penataan pejabat untuk menyesuaikan kelembagaan dan perangkat baru di Pemkab Gunungkidul 2009 ini, tidak dipungkiri banyak PNS yang 'nganggur' untuk melakukan aktivitas lain. Pantauan Harian Jogja, beberapa hari terakhir, banyak pegawai berseragam PNS Gunungkidul keluar pada jam kerja untuk kepentingan lain seperti belanja ke pasar, supermarket, menjemput anak sekolah bahkan melakukan bisnis pekerjaan lain, seusai mengisi absensi. “Di kantor tidak ada pekerjaan. Daripada bengong, saya manfaatkan waktu luang untuk bisnis makelaran motor,” kata seorang PNS saat ditemui Harian Jogja di sebuah dealer sepeda motor di Jalan Agus Salim, Kepek, Wonosari, siang kemarin.
Pemandangan serupa juga terlihat di pasar Argosari Wonosari. Dari pantauan Harian Jogja, sejumlah ibu-ibu yang masih mengenakan seragam PNS, nampak tengah sibuk berbelanja meski jarum jam masih menujukkan pukul 10.00 WIB.
http://harianjogja.com/web2/beritas/detailberita/640/banyak-pns-keluyuranview.html
Pemandangan serupa juga terlihat di pasar Argosari Wonosari. Dari pantauan Harian Jogja, sejumlah ibu-ibu yang masih mengenakan seragam PNS, nampak tengah sibuk berbelanja meski jarum jam masih menujukkan pukul 10.00 WIB.
http://harianjogja.com/web2/beritas/detailberita/640/banyak-pns-keluyuranview.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar