Jumat, 19 Februari 2010

Tak Fasih Inggris, Utusan Indonesia Mangkir

Kemampuan berbahasa Inggris beberapa atase yang dikirim ke kedutaan besar (kedubes) di luar negeri memprihatinkan. Akibatnya, mereka menjadi ‘minder’ dan memilih mangkir dari pertemuan dengan pejabat negara lain. Hal ini diungkapkan Imron Cotan, pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia di hadapan anggota DPR, Kamis (18/2).

Dikatakannya, tidak ada masalah kemampuan berbahasa Inggris pada diplomat-diplomatnya dari Kemlu. Masalah ini dihadapi para atase (utusan) khusus dari beberapa kementerian yang ditugaskan di kedubes-kedubes Indonesia di luar negeri. Atase-atase itu membidangi pertahanan, perdagangan, dan keuangan. “Saya menengarai beberapa atase kami tidak mahir berbahasa Inggris,” aku Imron.

Temuan ini dilaporkan pada DPR yang melakukan penyelidikan atas sikap diplomat-diplomat Indonesia. Menurut Imron, setiap pemerintah negara yang mereka tempati mengadakan pertemuan, para atase ini ‘ketakutan’ dan memilih menghindar.

Alasan yang paling sering digunakan adalah kesehatan. Sayang Imron tidak menjelaskan jumlah atase yang tidak mahir berbahasa Inggris. Ia mengatakan, seluruh kandidat atase telah lulus tes tulis bahasa Inggris, bahasa diplomasi internasional.

Teuku Faizahsyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, membenarkan hal itu. Namun, Teuku menolak menyebutkan atase di kedubes mana yang mengalami kesulitan berbahasa Inggris dari 119 kedutaan Indonesia di luar negeri. “Kementerian kami tidak bertanggung jawab soal kemampuan berbahasa Inggris atase yang ditugaskan kementerian lainnya. Tugas negara untuk memastikan kecakapan wakilnya yang ditugaskan di negara lain,” kelit Faihzahsyah

http://www.surya.co.id/2010/02/19/tak-fasih-inggris-utusan-indonesia-mangkir.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar