Dunia pendidikan Jatim kembali tercoreng. Setelah Kediri heboh video mesum pelajar SMAN 6 Kediri hingga melahirkan SK Kepala Dinas Pendidikan soal larangan membawa ponsel di sekolah, kali ini video hot beredar dari ponsel ke ponsel di Kertosono, Nganjuk. Kalangan pelajar di daerah tersebut dihebohkan dengan beredarnya video porno dengan pemeran utama yang diduga siswi SMAN Kertosono atau yang lebih dikenal dengan Smaker. Sedangkan bintang pria adalah pacarnya yang alumni sebuah SMA di Kertosono.
Tak tanggung-tanggung, durasi rekaman adegan hot itu berlangsung selama 26 menit 15 detik.
Dalam rekaman terlihat, dua sejoli yang masih berusia belasan tahun alias ABG (anak baru gede) itu berbuat layaknya suami istri di sebuah kamar. Rekaman adegan itu berlangsung lama, karena keduanya melakukan perbuatan tak senonoh itu dengan berbagai macam gaya layaknya adegan dalam fim-film biru.
Beberapa versi menyebutkan sejumlah lokasi pengambilan gambar. Ada yang menyebutkan gambar itu diambil di sebuah rumah di salah satu gang di Kertosono. Ada pula yang menyebukan bahwa tempat pembuatan di wilayah Patian Rowo.
Beberapa pelajar yang ditemui Surya menyebutkan bahwa video mesum itu diperankan oleh siswi SMA Negeri di Kertosono. “Katanya anak kelas 3,” kata siswa ini. Sedangkan peman prianya yang dalam gambar terlihat berambut cepak itu tak diketahui nama dan asal desanya.
Beberapa siswa lainnya mengatakan video dengan format 3gp tersebut sudah beredar sejak awal bulan ini. Diawali peredaran di antara para pelajar, terutama para siswa baik negeri maupun swasta di Kertosono. Belakangan beberapa siswa SMAN Kertosono mengaku mengenal cewek di video itu.
Beberapa siswa ada yang menyebutkan bahwa siswi dalam video itu sudah lulus Juli 2009 lalu. Namun ada yang menyebutkan bahwa siswi ini baru saja dikeluarkan dari sekolah. Juga disebut-sebut, siswi ini merupakan warga Desa Nglawak, Kertosono.
Saat hal tersebut dikonfirmasikan ke SMAN Kertosono, pihak sekolah terkesan bungkam. “Sebaiknya masalah video porno itu biar satu pintu saja, kepala sekolah saja yang menjelaskan,” kata Nurhadi, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas.
Ketika didesak apakah siswi tersebut saat ini masih sekolah atau sudah keluar, Nurhadi tetap tidak mau menjawab. Meski begitu, Humas Smaker yang ditemani dua guru yang lain ini mengaku memang pernah mendengar soal video porno tersebut. “Biar Bapak Kasek saja yang menjelaskan, tapi masih rapat di Nganjuk,” tegasnya.
Hingga tadi malam, pihak Dinas Pendidikan Nganjuk belum bisa dikonfirmasi. Sementara Kapolsek Kertosono AKP Sukarlin menyatakan saat ini pihaknya tengah menelusuri video porno tersebut. “Kami sudah bergerak sejak seminggu yang lalu. Guru BP di SMA Negeri Kertosono juga mengakui bahwa siswi di video porno itu adalah siswa kelas tiga,” terang Sukarlin.
Ketrampilan IT Guru
Sebagai solusi, Daniel justru keberatan jika ada aturan yang melarang penggunaan ponsel di kalangan pelajar dan guru di sekolah. Menurutnya, kemampuan guru adalah yang utama. Ia menyarankan supaya guru bisa lebih menguasai dan memperkaya keterampilan IT. Selain bisa membendung dan mengarahkan potensi pelajar agar tidak terjerumus, keterampilan IT juga bisa menjadi syarat kompetensi yang harus dipenuhi guru saat ini. “Jadikan sekolah sebagai ruang ekspresi pelajar secara positif, jangan justru menjadi ruang ekspresi guru saja,” papar Daniel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar